Dalam menjalankan bisnis, salah satu hal paling krusial adalah menentukan harga jual produk atau harga retail. Penetapan harga yang tepat bukan hanya soal menutupi biaya produksi, tapi juga menjaga daya saing di pasar. Banyak pelaku usaha yang masih bingung cara menentukan harga ideal tidak terlalu mahal hingga pelanggan enggan membeli, tapi juga tidak terlalu murah yang akhirnya menggerus keuntungan.
Apa Itu Harga Retail
Harga retail atau harga eceran adalah harga akhir yang dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga ini sudah mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen, distributor, dan pengecer, ditambah dengan margin keuntungan. Dalam praktiknya, harga retail bisa berbeda-beda tergantung strategi bisnis, target pasar, serta nilai tambah dari produk itu sendiri.
Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan harga retail:
Biaya Produksi dan Operasional, mencakup bahan baku, tenaga kerja, sewa tempat, hingga biaya pengiriman.
Persaingan Pasar, pelaku usaha perlu melihat harga kompetitor untuk menjaga posisi produknya tetap kompetitif.
Permintaan Konsumen, semakin tinggi minat pasar, semakin besar peluang menetapkan harga yang lebih tinggi.
Strategi Branding, produk dengan nilai merek tinggi biasanya memiliki premium pricing karena menawarkan kualitas atau pengalaman berbeda.
Dengan memahami faktor-faktor ini, bisnis bisa menentukan harga yang realistis sekaligus menguntungkan.
Cara Menentukan Harga Retail
Menentukan harga retail sebaiknya tidak asal menebak. Ada rumus sederhana yang bisa digunakan untuk membantu prosesnya, terutama bagi UMKM yang ingin menjaga margin keuntungan.
Rumus Markup dan Margin
Rumus Markup:
Harga Jual = Harga Pokok × (1 + Persentase Markup)
Misalnya, jika harga pokok produk Rp50.000 dan markup 40%, maka harga jualnya adalah Rp70.000.Rumus Margin:
Margin = (Laba / Harga Jual) × 100%
Rumus ini membantu menghitung seberapa besar keuntungan dari setiap penjualan yang dilakukan.
Dengan memahami dua rumus ini, pelaku usaha bisa mengatur harga lebih strategis dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Contoh Penentuan Harga Produk
Bayangkan Anda memiliki usaha minuman kopi kekinian. Biaya produksi per gelas, termasuk bahan, kemasan, dan tenaga kerja, adalah Rp10.000. Anda ingin mendapatkan keuntungan 50%.
Maka harga jual idealnya: Rp10.000 × (1 + 0,5) = Rp15.000 per gelas.
Namun, sebelum menetapkan harga akhir, penting juga untuk mempertimbangkan harga kompetitor dan daya beli pelanggan di sekitar lokasi usahamu. Jika pesaing menjual dengan kisaran Rp14.000–Rp16.000, maka harga Rp15.000 sudah tergolong kompetitif.
Harga Tepat, Laba Maksimal
Menentukan harga retail bukan hanya soal angka, tapi juga strategi bisnis. Harga yang tepat membantu menjaga keseimbangan antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas usaha.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, pelaku usaha dapat memantau margin keuntungan secara konsisten dan membuat keputusan harga yang lebih akurat.
Menetapkan harga retail yang tepat adalah langkah penting untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi harga dan menghitungnya dengan benar, pelaku usaha bisa meraih keuntungan optimal tanpa kehilangan pelanggan.
Bank Raya hadir mendukung pelaku bisnis digital dan UMKM dalam mengelola keuangan usaha. Melalui aplikasi digitalnya, Anda bisa mencatat transaksi, memisahkan rekening pribadi dan bisnis, hingga memantau arus kas secara real-time.