Bank Raya dan PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), yang merupakan anak usaha dari BRI Group, berkolaborasi untuk mendorong kompetensi masyarakat terhadap pengelolaan keuangan dan investasi agar lebih siap menghadapi tantangan situasi ekonomi global yang fluktuatif di tahun 2023.
Berbicara mengenai pengelolaan keuangan dan investasi tentunya tidak terlepas dari manajemen gaya hidup, kemampuan untuk membuat prioritas terhadap kebutuhan sehari-hari akan lebih memudahkan pengelolaan keuangan, serta kedepannya dapat mengalokasikan sebagian dari tabungan untuk dana darurat dan investasi jangka panjang.
Menurut Dian Panca Permata Sari - Kepala Divisi Treasury Bank Raya, masyarakat harus lebih jeli dalam mengelola keuangan khususnya menghadapi situasi ekonomi global yang fluktuatif. Ada beberapa tips mengelola keuangan agar dapat lebih terarah. Pertama, tentukan tujuan dalam menabung agar kita dapat menabung dengan lebih bertanggung jawab, dan memotivasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kedua, alokasikan keuangan dengan metode 50-30-20, yaitu 50% kebutuhan sehari-hari, 30% dana darurat, dan 20% untuk tabungan dan investasi. Cari tau instrumen keuangan yang dapat membantu cash flow keuangan agar tidak terganggu, seperti misalnya asuransi untuk kebutuhan darurat. Ketiga, cek rekening tabungan secara berkala, agar kita selalu waspada dalam pengeluaran.
Dian juga menambahkan bahwa di tengah era digital, sudah banyak teknologi yang membantu masyarakat untuk mengelola keuangan secara terpadu. Masyarakat dapat memanfaatkan fitur-fitur alokasi budget yang dimiliki oleh bank digital seperti Bank Raya misalnya, yaitu saku bujet dan saku jaga untuk mengatur keuangan sehari-hari, serta fitur saku pintar untuk mengatur target keuangan jangka panjang.
Sejalan dengan hal tersebut, Olivia Louise - Financial Educator, juga memberikan tips agar masyarakat lebih disiplin dalam mengelola keuangan terutama bagi generasi muda, “Buatlah perencanaan keuangan yang merujuk pada piramida keuangan. Perkuat pondasi utama keuangan yaitu manajemen cash flow, pastikan pengeluaran lebih rendah dari pendapatan agar bisa mengalokasikan keuangan untuk dana darurat. Selanjutnya tentukan tujuan finansial yang harus mencakup pemenuhan dana darurat. Alokasikan 10-20% dari pendapatan kita untuk dana darurat atau maksimal 3 kali pengeluaran.
Hadyatma Dahna Martha, Trading & Investment Specialist, BRI Danareksa Sekuritas mengatakan “Tahun 2023 diprediksi oleh banyak pihak sebagai tahun yang menantang, namun optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan terus terjadi. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada kisaran 4,9%-5% memungkinkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat seiring dengan tren pemulihan ekonomi dan didukung oleh daya beli masyarakat yang cukup baik.”
Martha menambahkan bahwa masyarakat perlu lebih cermat dalam berinvestasi dan memiliki pemahaman yang baik mengenai instrumen investasi yang umum digunakan di Indonesia, seperti instrumen investasi keuangan (Deposito, reksa dana, obligasi, dan saham) dan instrumen investasi non keuangan (emas dan properti).
Menurut Martha, terdapat 3 investasi yang relevan di tahun 2023 dan dapat dipertimbangkan seperti misalnya investasi emas yang cenderung bersifat likuid dan aman, sehingga dapat dicairkan kapan saja ketika dibutuhkan. Kedua, reksadana, dengan tren kenaikan suku bunga saat ini maka instrumen investasi di pasar uang diprediksi akan mengalami pertumbuhan. Ketiga, saham, masyarakat dapat memilih sektor-sektor yang lebih aman di tengah fluktuasi ekonomi global seperti misalnya sektor consumer, telekomunikasi, dan perbankan.
Manajemen keuangan dan investasi harus dimulai dari manajemen gaya hidup dan komitmen dari diri sendiri. Dengan adanya komitmen dan konsistensi, maka keputusan untuk pengatuan keuanganpun akan lebih terarah dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas.