by Widya Prima M. AWP, QWP
Financial Planner & Founder of Uang Planner
Kita percaya bahwa setiap orang sebenarnya pasti ingin menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menabung. Karena setiap orang tentu menyadari pentingnya memiliki tabungan, entah itu untuk merasakan rasa aman secara finansial atau untuk mencapai financial goals tertentu. Tapi, kenapa masih banyak yang kesulitan atau gagal menabung? Kenapa masih banyak yang tidak mempunyai tabungan untuk masa depan?
Jika kamu merasa kesulitan dalam menabung atau merasa belum mempunyai jumlah tabungan yang membuatmu merasa aman dan puas, coba ikuti dan terapkan 5 tahapan menabung berikut ini.
1. Menabung Dimulai dari Mindset dan Habit
Pernahkah kamu mendengar konsep “Paying Yourself First”? Konsep ini dipopulerkan oleh George S. Clason dalam bukunya yang berjudul “The Richest Man in Babylon” dimana ia menekankan pentingnya menabung setidaknya 10% dari penghasilan.
Jadi, mindset yang perlu kita terapkan adalah: “Kita sedang membayar diri sendiri dengan menyisihkan sebagian uang untuk menabung.” Sedangkan untuk tagihan, cicilan, dan berbelanja artinya kita sedang membayar orang lain.
Bayangkan, kita bekerja keras setiap hari dan mendapatkan penghasilan, tapi semuanya dihabiskan untuk membayar orang lain, sementara tidak ada yang tersisa untuk diri kita sendiri. Jadi sebenarnya kita bekerja untuk siapa? Apakah untuk orang lain agar mendapatkan penghasilan dari tagihan, cicilan, dan belanja yang kita bayarkan?
Jadi, yuk kita mulai dari mindset “Paying Yourself First” untuk memulai komitmen menabung dan menjadikannya sebagai habit keuangan yang baik.
Untuk bisa sukses melakukannya, budgeting menjadi hal wajib yang harus kita lakukan. Kita bisa memanfaatkan fitur Saku Bujet di Bank Raya untuk budgeting. Jadi kita bisa langsung pisahin bujet untuk “Paying Yourself First” alias menabung dengan bujet bayar tagihan, belanja bulanan, makan, transportasi, shopping, jajan, dll. Sehingga pengeluaran kita jadi lebih terkendali setiap bulannya.
2. Hitung Komitmen Persentase Menabung
Di tahap memulai ini, tidak perlu dengan nominal atau persentase yang besar. Kita bisa memulai dengan persentase yang kecil terlebih dahulu. Yang penting, kita bisa membuat komitmen pada diri sendiri untuk disiplin dan konsisten menabung.
Contohnya, kita bisa mulai komitmen dengan menabung 10% dari penghasilan. Jika 10% masih dirasa cukup sulit, kita bisa mulai dengan minimal 5% dari penghasilan. Dan yang namanya komitmen, tentunya harus diusahakan. Kita harus bisa memilah-milah pengeluaran mana yang bisa ditekan, dikurangi, atau bahkan dihilangkan agar komitmen ini bisa kita jalankan dengan konsisten.
3. Tentukan Judul dan Tujuan Menabung
Setelah menentukan persentase menabung, selanjutnya kita perlu tentukan “menabungnya untuk apa?”. Banyak orang yang asal menabung. Banyak juga yang berpikiran“ yang penting nabung aja” atau “yang penting ada tabungan”. Hal demikian memang tidak salah, hanya saja kurang tepat.
Setiap tabungan harus jelas tujuan dan peruntukannya agar kita bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih tepat sasaran dan bisa memantau progres pencapaiannya.
Dalam Personal Finance atau pengelolaan keuangan pribadi (dan rumah tangga) ada beberapa tabungan wajib yang harus kita siapkan. Yaitu:
Tabungan Sinking Fund (untuk kebutuhan tahunan)
Tabungan Dana Darurat (untuk keadaan darurat dan mendesak)
Tabungan Dana Pensiun
Tabungan Dana Pendidikan Anak
Tabungan Pembelian Rumah Tinggal.
Selain tabungan wajib, tentunya juga ada tabungan keinginan lainnya. Seperti, tabungan pembelian barang impian, tabungan liburan, tabungan perjalan ibadah, dll.
Jadi, setiap tabungan perlu diberi judul sesuai dengan tujuan dan peruntukannya masing-masing agar ketika dibutuhkan, kita tau tabungan mana yang akan dicairkan. Selain itu, dengan menentukannya tujuan tabungan, kita bisa menghitung target jumlah tabungannya, kapan deadline-nya, dan besaran setoran tabungan bulanannya.
4. Tentukan Tempat Menabung
Tahapan selanjutnya, kita perlu memilih tempat menabung yang tepat dan sesuai. Dalam artian, kita tidak bisa menggabungkan uang tabungan dengan uang untuk pengeluaran. Ditambah lagi, setiap tabungan juga mesti dipisah. Jangan campur tabungan dalam 1 tempat yang sama.
Untuk meng-organize tempat menabung, kita bisa memanfaatkan teknologi Bank Digital seperti fitur-fitur yang ada di Bank Raya. Contohnya:
Untuk Tabungan Dana Darurat kita bisa menggunakan Saku Jaga yang menang dikhususkan untuk menyiapkan dana tak terduga. Ditambah dengan adanya suku bunga yang bisa menambah nilai tabungan kita.
Untuk Tabungan Pendidikan Anak, Tabungan Liburan, Ibadah, Pembelian Barang Impian, dsb, kita bisa menggunakan Saku Pintar. Tenang saja, kita bisa membuat 10 Saku Pintar sesuai dengan tujuan tabungan yang berbeda-beda.
Nah, jadi lebih enak kan jika tabungan bisa ter-organize dengan rapi seperti ini? Tidak perlu punya banyak rekening. Jadi lebih praktis dan nyaman untuk digunakan.
5. Bangun Sistem dan Tracking Progress Menabung
Selanjutnya, yang tidak kalah penting dalam mendukung kesuksesan kita dalam menabung adalah, membangun sistem. Sistem yang dibangun tentunya akan memudahkan kita untuk tetap disiplin dan konsisten menabung.
Nah, dengan fitur pada Bank Raya, kita bisa mengaktifkan sistem autodebet ke semua Saku Pintar yang sudah kita buat sesuai dengan tujuan-tujuan tabungan tadi. Kita bisa customize tanggal dan nominal autodebet-nya juga. Dengan begini, kita bisa tracking progress menabung sudah berapa persen nih untuk sampai ke target? Jadi lebih seru kan?!
Nah, itu dia 5 tahapan menabung yang perlu kita terapkan untuk mendukung kesuksesan finansial kita.
Setelah berhasil menjadikan aktivitas menabung sebagai habit keuangan yang baik, perlahan-lahan kita bisa mulai coba meningkatkan komitmen persentase menabung. Yang tadi 5% kita coba tingkatkan ke 10%. Yang tadinya 10% kita coba tingkatkan ke 15% atau 20%. Sampai akhirnya, seiring bertambahnya penghasilan, kita juga bisa meningkatkan persentase menabung menjadi 50% atau bahkan 70% dari penghasilan.
Please remember this; it doesn’t matter how much money you make, it matters how much you keep. Good luck! 🙂