Kemampuan mengelola keuangan dengan baik dapat membantu Anda mengalokasikan pendapatan secara efektif, dari menyisihkan dana untuk tabungan hingga membuat keputusan investasi yang tepat. Bahkan, bagi pelaku UMKM, pemahaman ini menjadi kunci penting dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.
Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana literasi keuangan dapat membantu UMKM mencapai omset impian, mulai dari dasar-dasar pencatatan keuangan hingga strategi implementasi yang praktis untuk bisnis Anda.
Pengertian Literasi Keuangan
Pada dasarnya, literasi keuangan merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap serta perilaku seseorang dalam mengelola keuangan.
Literasi finansial tidak hanya sekadar memahami angka atau perhitungan. Ini adalah kemampuan komprehensif untuk memahami pro dan kontra dari keputusan keuangan, mempertimbangkan biaya, dan dengan percaya diri menentukan langkah yang tepat dalam pengelolaan uang. Kemampuan ini akan terus Anda pelajari sepanjang hayat karena merupakan fondasi dari hubungan Anda dengan uang.
Untuk pelaku UMKM, literasi keuangan berperan krusial dalam keberlanjutan usaha.
Tidak mengherankan jika literasi keuangan menjadi kunci utama kesuksesan UMKM. Dengan pemahaman yang baik, Anda sebagai pelaku usaha dapat membuat keputusan keuangan lebih bijak, mengelola keuangan lebih efektif, dan pada akhirnya mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Mengapa UMKM perlu meningkatkan literasi finansial
UMKM memegang peran sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melihat kontribusinya yang begitu besar, pelaku UMKM perlu dibekali dengan keterampilan literasi keuangan untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks.
Literasi keuangan bukan sekadar pelengkap bisnis, tetapi kebutuhan mendasar bagi keberlanjutan usaha. Pelaku UMKM wajib memiliki literasi keuangan agar mampu mengelola keuangan dengan baik dan sehat sehingga keberlangsungan usaha jangka panjang dapat terjamin. Bahkan, literasi keuangan dapat membantu UMKM bertahan menghadapi kondisi ekonomi yang tidak terduga seperti yang terjadi pada masa pandemi.
Terdapat beberapa alasan mengapa literasi keuangan sangat penting bagi UMKM:
- Membantu membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan bijak
- Membantu terhindar dari masalah keuangan dan pengelolaan utang
- Membantu mengembangkan usaha dengan pemahaman akses permodalan
Selain itu, dengan literasi keuangan yang baik, pelaku UMKM dapat mengontrol biaya operasional, mengetahui laba rugi usaha, mengelola utang piutang, memperhitungkan pajak, dan mengalokasikan modal secara tepat. Semua ini adalah fondasi penting untuk membangun usaha yang berkelanjutan.
Dampak literasi keuangan terhadap pertumbuhan omset
Pengelolaan keuangan telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor yang paling mempengaruhi kinerja UMKM. Dengan demikian, tingkat literasi keuangan secara langsung berdampak pada pertumbuhan bisnis. Riset menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat literasi keuangan maka pengelolaan keuangan semakin baik, yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan kinerja usaha dan daya saing.
Pertumbuhan omset penjualan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, semakin baik pertumbuhan omset maka semakin baik perkembangan usahanya. Pemahaman literasi keuangan memungkinkan pelaku UMKM untuk membuat perencanaan keuangan dan proyeksi bisnis yang lebih akurat, yang pada gilirannya meningkatkan peluang pertumbuhan omset.
Komponen Penting Literasi Keuangan untuk Pemilik UMKM
Untuk meningkatkan literasi keuangan dalam bisnis Anda, ada beberapa komponen penting yang perlu dipahami dan diterapkan. Keempat elemen ini menjadi fondasi bagi kesehatan finansial UMKM yang berkelanjutan.
Pencatatan keuangan yang sistematis
Pencatatan keuangan merupakan proses mendokumentasikan semua transaksi bisnis secara terstruktur. Manfaatnya sangat besar, mulai dari menjadi acuan untuk mengetahui untung-rugi hingga alat pengontrol arus kas. Dengan pembukuan yang baik, Anda dapat meminimalisir risiko kehilangan produk, aset, dan menghindarkan dari kecurangan.
Untuk memulai, buatlah tiga jenis pembukuan dasar: buku kas pengeluaran (mencatat biaya produksi dan operasional), buku kas pemasukan (mencatat hasil penjualan), dan buku kas utama (gabungan keduanya untuk mengevaluasi kinerja bisnis).
Pemisahan keuangan pribadi dan bisnis
Meskipun terlihat sederhana, banyak pelaku UMKM masih mencampurkan keuangan pribadi dan bisnis. Kebiasaan ini menciptakan masalah serius dalam melacak arus kas, menghitung laba rugi, serta mengevaluasi kinerja usaha.
Dengan memisahkan keuangan, Anda akan lebih mudah memantau performa bisnis, membuat perencanaan keuangan efektif, dan melindungi aset pribadi dari risiko bisnis. Langkah awal yang penting adalah membuka rekening bank khusus seperti Saku Bisnis dari Bank Raya dan memanfaat fitur untuk pemisahan keuangan bisnis dan pribadi sehingga dapat melakukan evaluasi mingguan terhadap pergerakan modal usaha.
Pemahaman arus kas dan modal kerja
Arus kas (cash flow) adalah darah bagi kelangsungan hidup UMKM. Pengelolaan cashflow yang baik membantu Anda mengatur keuangan, memprediksi pendapatan, dan membuat keputusan bisnis yang tepat. Sementara itu, modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk operasional sehari-hari seperti membeli bahan baku dan membayar gaji karyawan.
Kedua elemen ini saling terkait—arus kas positif meningkatkan modal kerja, yang kemudian dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban usaha. Dengan demikian, selalu ada siklus antara keduanya yang perlu dikelola secara optimal.
Pengetahuan perpajakan dasar
Sebagai tulang punggung perekonomian, pelaku UMKM juga wajib memahami aspek perpajakan. Pemahaman perpajakan menjadi penting karena berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Tanpa pengetahuan yang memadai, Anda berisiko menghadapi masalah hukum dan finansial.
Strategi Implementasi Literasi Keuangan dalam Bisnis
Setelah memahami pentingnya literasi keuangan, langkah berikutnya adalah menerapkannya dalam operasional bisnis sehari-hari. Berikut strategi praktis yang dapat Anda implementasikan:
Membangun sistem pencatatan keuangan sederhana
Pembukuan keuangan yang baik tidak perlu rumit. Untuk memulai, Anda cukup menyiapkan tiga jenis pembukuan dasar. Pertama, buat catatan pengeluaran untuk mencatat semua biaya operasional. Kedua, siapkan buku pemasukan khusus yang memuat semua pendapatan. Ketiga, gabungkan keduanya dalam buku kas utama yang memperlihatkan gambaran lengkap arus keuangan bisnis Anda.
Selain itu, buat juga buku stok barang untuk mencatat persediaan. Pencatatan yang lengkap ini akan menjadi alat analisis kinerja bisnis dan dasar pengambilan keputusan strategis ke depan.
Memanfaatkan aplikasi keuangan digital untuk UMKM
Di era digital, Anda bisa memanfaatkan berbagai aplikasi untuk memudahkan pencatatan keuangan. Dengan menggunakan teknologi digital dapat membantu Anda untuk mengetahui keuntungan, mengontrol pengeluaran, dan meminimalisir risiko kecurangan.
Menyusun anggaran dan proyeksi bisnis
Anggaran yang komprehensif merupakan kunci untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan bisnis yang efektif. Mulailah dengan menetapkan tujuan keuangan yang jelas, baik jangka pendek maupun panjang.
Selalu evaluasi anggaran secara berkala untuk melihat apakah ada penyimpangan dari rencana awal. Penyesuaian anggaran diperlukan seiring dengan perubahan kondisi pasar atau kinerja keuangan. Dengan anggaran yang terencana, Anda dapat mengidentifikasi tren dan menentukan strategi bisnis ke depan dengan lebih tepat.
Literasi keuangan memang menjadi fondasi penting bagi kesuksesan UMKM. Pengetahuan dan keterampilan mengelola keuangan akan membuka jalan menuju pertumbuhan omset yang berkelanjutan. Melalui pencatatan sistematis, pemisahan keuangan pribadi dari bisnis, dengan memakai fitur Saku Bisnis dari aplikasi Bank Raya, bisnis Anda dapat berkembang lebih pesat. Yuk download sekarang!