Sebagai anak muda yang melek finansial, jangan sampai tidak tahu apa itu deposito dan cara memanfaatkannya. Ga cuma sebagai instrumen investasi yang cocok bagi pemula atau kamu yang masih berusia muda, ada juga cara hidup hemat yang bakalan kita bagikan buatmu. Yuk simak apa itu deposito dan berbagai cara menghemat uang!
Apa itu Deposito?
Dilansir dari situs resmi OJK, deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu dan syarat-syarat tertentu. 3 karakteristik utama deposito antara lain:
Harus mengikuti jadwal pencairan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Jika tidak dicairkan, deposito bisa diperpanjang secara otomatis
Deposito bisa berupa produk Rupiah ataupun mata uang asing.
Karena erat dengan jangka waktu penempatannya, deposito sering disebut juga deposito berjangka. Dari segi durasi penempatan atau masa berlangsungnya deposito bisa dimulai dari 1, 3, 6, 12 dan hingga 24 bulan.
Produk deposito diterbitkan oleh lembaga keuangan atau perbankan dengan memberikan bukti bilyet deposito yang berisi informasi seperti : nama pemilik deposito, nominal penempatan, jangka waktu deposito dan bersifat sah dengan materai cukup pada lembar deposito yang dikeluarkan oleh lembaga perbankan.
Adapun bunga deposito bervariasi dan kompetitif sifatnya dari satu bank ke bank lain, umumnya dipatok mulai dari 1%. Besaran bunga juga akan semakin menarik jika nominal penempatan semakin besar. Lalu apa itu deposito artinya hanya cocok untuk nominal besar saja? Tidak juga karena saat ini sudah tersedia fasilitas deposito mulai dari nominal Rp 500.000 saja.
Jadi buat yang ingin mencari cara hidup hemat, tidak salahnya menjajaki apa itu deposito serta berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dan Kekurangan Menabung di Deposito
Karena cara hidup hemat memang erat dengan edukasi seputar instrumen yang bermanfaat, saatnya ketahui juga plus dan minusnya deposito.
Kelebihan Menabung di Deposito
Relatif aman
Produk deposito termasuk salah satu alternatif menabung yang favorit karena modal terproteksi asalkan dana tidak kamu cairkan sebelum jatuh tempo. Jika ada kebutuhan terdesak dan harus mencairkan deposito sebelum waktunya, biasa ada biaya penalti yang dikenakan dan bunga berjalan juga bisa hangus semua/sebagian.
Tingkat pengembalian investasi lebih tinggi dibandingkan tabungan
Rata-ratanya suku bunga deposito lebih menarik dibandingkan dengan produk tabungan dalam sebuah perbankan, walaupun memang tidak menutup kemungkinan ada produk tabungan di bank A yang lebih besar daripada produk deposito di bank B.
Ini karena kebijakan suku bunga tabungan dan deposito tergantung pada masing-masing bank, namun dalam satu bank yang sama pastinya suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan suku bunga tabungan biasa.
Dapat dijadikan agunan/jaminan kredit
Bilyet/sertifikat deposito bisa dijadikan sebagai jaminan alternatif jika kamu hendak mengajukan kredit atau pinjaman. Hanya saja, biasa hanya bank penerbit deposito saja yang bisa menerima deposito sebagai jaminan kredit.
Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan
Untuk diketahui bahwa deposito merupakan produk yang dijamin keamanannya oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini artinya jika bank penerbit deposito mengalami gagal bayar, maka deposito kamu tidak hangus semua tetapi dijamin bisa dicairkan, sesuai peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh LPS
Kekurangan Menabung di Deposito
Sedangkan dari segi kelemahannya, berikut yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di deposito
Tidak bisa mengimbangi inflasi
Tingkat suku bunga deposito tergolong rendah terutama jika dibandingkan dengan laju inflasi, misalnya inflasi biaya pendidikan yang bisa hingga 15-20% per tahun. Dibandingkan dengan suku bunga deposito yang berkisar antara 3-6%/ tahun, tentunya gap tersebut masih besar dan tidak bisa dikejar walaupun sudah mempraktekkan cara hidup hemat.
Dikenakan pajak
Ada besaran 20% potongan pajak atas bunga deposito sehingga suku bunga deposito tidaklah sebesar yang diperkirakan pada awalnya. Contoh, dengan deposito sebesar Rp 10 juta dan asumsi bunga 3% per tahun, maka total pencairan bunga adalah sekitar Rp 300.000 sebelum potongan 20% atau tersisa Rp 240.000.
Tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu
Produk deposito tidak tergolong fleksibel karena terikat jangka waktu. Walaupun bisa dimulai dari 1 bulan saja, biasanya bunganya menjadi lebih kecil dibandingkan dengan yang tenornya lebih panjang. Jika membutuhkan uang dan harus mencairkan deposito, maka terpaksa harus dikenakan biaya penalti dan kemungkinan bunga berjalan hangus semua atau sebagian.
Raih Kebebasan Finansial dengan Produk Keuangan yang Fleksibel
Setelah tahu apa itu deposito berikut kekurangan dan kelebihannya, kamu bisa memanfaatkannya sesuai kebutuhan yah. Yang pasti, sesuaikan kondisi keuangan dan jangan sampai harus mencairkan deposito sebelum waktunya.
Buat yang ingin jadikan rutinitas menabung sebagai cara hidup hemat atau menuju kebebasan finansial, jangan lupa lirik juga produk tabungan yang lebih fleksibel dengan suku bunga bersaing. Saat ini, sudah tersedia tabungan di Bank Raya yang unggul dari segi kemudahan dan sudah terdigitalisasi.
Selain praktis dan mudah banget yang artinya menghemat waktu, menabung di Bank Raya juga aman dan lebih fleksibel. Nikmati layanan perbankan penuh tanpa ada biaya admin, suku bunga kompetitif dan semua akses perbankan di genggaman tanganmu. Yuk cari tahu lebih banyak lagi, download segera aplikasi Bank Raya GRATIS sekarang juga!