Menjalankan usaha bukan hanya soal seberapa besar omzet yang masuk, tapi juga seberapa besar keuntungan bersih yang bisa didapatkan. Untuk itu, pelaku UMKM perlu memahami cara menghitung persentase keuntungan agar bisa mengukur kinerja usahanya secara lebih objektif.
Daripada hanya melihat angka nominal keuntungan, menghitung dalam bentuk persentase jauh lebih informatif. Kenapa? Karena angka persentase bisa dibandingkan dari waktu ke waktu, bahkan antar produk atau lini usaha sekalipun.
Mengapa Persentase Keuntungan Itu Penting?
Persentase keuntungan membantu pelaku usaha mengetahui efisiensi dari aktivitas bisnisnya. Dua usaha dengan omzet yang sama belum tentu memiliki keuntungan yang sama — karena struktur biaya yang berbeda.
Dengan mengetahui persentasenya, Anda bisa menganalisis seberapa besar keuntungan dibandingkan pendapatan yang masuk. Ini penting untuk membuat keputusan strategis, seperti menentukan harga jual, menilai efisiensi operasional, hingga evaluasi performa bisnis.
Dua Jenis Persentase Keuntungan Utama
Margin Laba Kotor
Margin laba kotor menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi biaya pokok penjualan (HPP). Ini menjadi indikator awal untuk mengetahui apakah harga jual sudah cukup menguntungkan atau masih terlalu tipis.
Rumus Margin Laba Kotor:
(Laba Kotor ÷ Pendapatan) × 100%
Margin Laba Bersih
Margin laba bersih mencerminkan keuntungan akhir setelah dikurangi semua beban, termasuk biaya operasional, bunga, dan pajak. Ini adalah ukuran paling akurat dari profitabilitas bisnis secara keseluruhan.
Rumus Margin Laba Bersih:
(Laba Bersih ÷ Pendapatan) × 100%
Langkah-Langkah Mudah Menghitung Persentase Keuntungan
Kumpulkan data pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Pastikan datanya lengkap dan rapi.
Hitung Laba Kotor dengan cara mengurangkan pendapatan dengan harga pokok penjualan.
Hitung Laba Bersih dengan mengurangi laba kotor dengan seluruh beban usaha, termasuk pajak.
Gunakan rumus margin (laba ÷ pendapatan × 100%) untuk mengetahui persentasenya.
Analisis hasilnya — misalnya, margin 10% berarti dari Rp100.000 penjualan, Anda benar-benar untung Rp10.000.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persentase Keuntungan
Harga pokok penjualan yang tinggi bisa menekan margin laba kotor.
Beban operasional seperti gaji, sewa, dan logistik sangat mempengaruhi margin laba bersih.
Strategi harga dan daya saing di pasar juga ikut menentukan besarnya margin keuntungan.
Memahami faktor-faktor ini membantu pelaku usaha mengetahui area mana yang perlu diperbaiki untuk menjaga profit tetap sehat.
Tips Meningkatkan Persentase Keuntungan
Strategi Meningkatkan Pendapatan
Tingkatkan volume penjualan lewat promosi atau bundling produk.
Tambahkan layanan atau produk bernilai lebih (value-added).
Gunakan saluran digital untuk menjangkau pasar lebih luas.
Strategi Menekan Biaya
Negosiasikan harga bahan baku dengan pemasok.
Gunakan teknologi untuk mengurangi biaya manual.
Evaluasi pengeluaran rutin dan potong yang tidak penting.
Pentingnya Efisiensi Operasional
Otomatiskan proses yang berulang agar hemat waktu dan biaya.
Gunakan pencatatan digital agar data lebih cepat diakses dan akurat.
Latih tim agar lebih produktif dan efisien dalam menjalankan tugas.
Menghitung persentase keuntungan bukan cuma soal angka, tapi juga tentang memahami kesehatan finansial usaha. Dengan memahami margin laba kotor dan bersih, Anda bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan bisnis.
Bank Raya hadir untuk mendukung UMKM dengan solusi keuangan digital, mulai dari pencatatan transaksi, laporan keuangan, hingga akses pembiayaan. Melalui pencatatan sistematis, pemisahan keuangan pribadi dari bisnis, dengan memakai fitur Saku Bisnis dari aplikasi Bank Raya, bisnis Anda dapat berkembang lebih pesat. Yuk download sekarang!