Apa Itu UKM? Yuk Kenali Definisi dan Contoh-Contohnya

Insights | 2024-12-12 02:09:56
Apa Itu UKM? Yuk Kenali Definisi dan Contoh-Contohnya

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor vital dalam perekonomian Indonesia. Dengan daya serap tenaga kerja yang tinggi dan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), UKM telah menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi nasional. Fleksibilitas dalam beradaptasi terhadap perubahan pasar menjadikan UKM sebagai motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi, terutama di era globalisasi dan digitalisasi. Artikel ini akan membahas pengertian, jenis-jenis, peran UKM dalam perekonomian, serta perbedaannya dengan UMKM.


Pengertian dan Kriteria UKM


UKM adalah kegiatan usaha produktif yang dimiliki oleh individu atau kelompok dengan skala kecil hingga menengah. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, UKM diklasifikasikan menjadi:

1. Usaha Kecil:

    • Memiliki aset antara Rp50 juta hingga Rp500 juta. Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
    • Omzet tahunan mencapai Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar.

2. Usaha Menengah:

    • Aset berkisar Rp500 juta hingga Rp10 miliar. Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
    • Omzet tahunan antara Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.

Dalam Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.


Selanjutnya, dalam Pasal 1 ayat 3 disebutkan bahwa Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Di Indonesia, UKM memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian. Itu sebabnya, pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM di masing-masing Kabupaten/Kota memberikan pembinaan kepada seluruh UKM untuk dapat meningkatkan kelas bisnisnya agar semakin produktif.


Jenis-Jenis UKM di Indonesia


1. UKM Kuliner


Kuliner adalah salah satu sektor UKM terbesar di Indonesia. Usaha seperti warung makan, kedai kopi, hingga bisnis makanan ringan telah menciptakan banyak peluang ekonomi. Dengan keberagaman kuliner khas daerah, UKM kuliner sering menjadi daya tarik wisatawan domestik dan internasional.


2. UKM Fashion


Di indonesia, Industri fashion berupa produsen hingga penjualan pakaian termasuk aksesoris. Alternatif lain memulai usaha fashion juga dapat dilakukan dengan menjadi reseller, dropshipper, hingga importir pakaian dari luar negeri dengan. Fashion sendiri memiliki beragam jenis, mulai dari pakaian muslim, batik, streetwear, dan masih banyak lagi. Banyak pelaku UKM fashion menggunakan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar, seperti media sosial dan marketplace.


3. UKM Produk Kreatif


Kerajinan tangan, seni, hingga produk berbasis budaya lokal menjadi andalan UKM di sektor kreatif. Misalnya, tas rotan, perhiasan buatan tangan, dan lukisan tradisional sering menjadi komoditas ekspor. Dewasa ini UKM produk kreatif juga semakin diminati generasi milenial dan generasi Z. Konsep bisnisnya juga semakin menarik, seringkali mereka membuat pop-up class, atau workshop, sehingga konsumen mendapatkan pengalaman yang berkesan dalam membuat karya sendiri yang dipandu oleh sang kreator tentunya.


4. UKM Kecantikan


Salon, nail art studio, eyelash extension studio, pijat refleksi & massage, sampai make up artist, kini menjadi salah satu bidang UMKM yang diminati. Pasalnya, industri ini memang dicari oleh banyak orang, khususnya di kota-kota besar.


5. UKM Otomotif


Usaha otomotif sangatlah beragam, tidak hanya berupa bengkel atau toko suku cadang. Kamu dapat memulai bisnis ini dengan menyediakan sewa/rental kendaraan, tempat pencucian mobil dan motor, jasa modifikasi, hingga penjualan aksesoris kendaraan.


6. UKM Agribisnis


Usaha agribisnis kini tidak hanya terfokus pada penjualan hasil pertanian yang membutuhkan lahan tani maupun perkebunan yang luas. Kamu dapat memulainya dengan menjual hasil panen hidroponik, menjual alat-alat perkebunan hidroponik, penjualan bibit maupun pupuk, dan sebagainya. Bahkan, sekarang juga banyak UKM yang mulai merambah di sektor pengenalan gaya hidup baru yang lebih ramah lingkungan dengan menjual magot dan alat-alat ternak magot untuk mengurai sisa makanan organik.


7. UKM Kebugaran dan Kesehatan


Semenjak pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat berubah, kini menjaga kesehatan tidak lagi dipandang sebagai beban, tapi sudah menjadi way of life. Maka, tak sedikit bermunculan pusat kebugaran berupa studio yoga, studio pilates, studio gym, hingga kursus free-diving.


8. Agensi Digital Marketing & Kreatif


UKM ini cukup diminati anak muda, khususnya bagi mereka yang sudah memiliki pengalaman di industri kreatif. Pasalnya, UKM jenis ini tidak membutuhkan modal yang besar, karena cukup memerlukan skill digital, desain grafis, fotografi, video produksi, SEO (Search Engine Optimization), Copywriting yang tentunya sudah dimiliki dari pengalaman kerja sebelumnya. Agensi Digital Marketing & Kreatif juga dapat mempekerjakan karyawan secara freelance.


Peran Penting UKM bagi Perekonomian


1. Peluang Tenaga Kerja


UKM menyerap sekitar 97% tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor informal. Dengan demikian, UKM menjadi solusi utama untuk mengurangi angka pengangguran.


2. Kontribusi terhadap PDB


Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sektor ini menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa UKM adalah penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.


3. Mendorong Inovasi dan Kewirausahaan


Melalui UKM, masyarakat terdorong untuk berinovasi dan mengembangkan ide bisnis yang kreatif. Misalnya, aplikasi berbasis lokal untuk UMKM atau produk handmade yang memanfaatkan bahan baku unik.


Perbedaan UKM dan UMKM


Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara UKM dan UMKM. UKM merupakan akronim dari Usaha Kecil dan Menengah, sedangkan UMKM adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Perbedaannya terletak pada omzet dari masing-masing usaha. Berikut paparannya:


1. Usaha Mikro: Bagian dari UMKM dengan omzet tahunan di bawah Rp300 juta dan aset di bawah Rp50 juta.


2. Usaha Kecil:

    1. Memiliki aset antara Rp50 juta hingga Rp500 juta. Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
    2. Omzet tahunan mencapai Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar.

3. Usaha Menengah:

    1. Aset berkisar Rp500 juta hingga Rp10 miliar. Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
    2. Omzet tahunan antara Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.

Tips untuk Memulai Usaha UKM


Bagi Anda yang ingin memulai UKM, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:

  1. Tentukan Jenis Usaha: Pilih sektor usaha sesuai minat dan kebutuhan pasar, seperti kuliner, fashion, atau teknologi.
  2. Siapkan Modal Usaha: Modal dapat berasal dari tabungan pribadi, pinjaman bank, atau investor.
  3. Riset Pasar: Pahami target konsumen, kompetitor, dan tren industri terkait.
  4. Manfaatkan Teknologi: Gunakan media sosial, marketplace, atau website untuk mempromosikan produk Anda.
  5. Daftar Secara Resmi: Pastikan usaha Anda terdaftar secara legal melalui OSS untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

UKM adalah pilar penting bagi perekonomian Indonesia, dengan kontribusi besar terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi kewirausahaan. Berbagai jenis UKM, seperti kuliner, fashion, dan teknologi, menunjukkan bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang.


Bagi Anda yang ingin memulai UKM, Bank Raya menyediakan berbagai solusi keuangan dan layanan untuk mendukung pertumbuhan usaha Anda. Seperti Saku Bisnis, yaitu fitur pengelolaan keuangan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnismu. 


Selain itu, dengan menggunakan Bank Raya, kamu juga dapat menikmati kemudahan fitur Saku Bisnis, yaitu:

  • Mudah pindah dari akun personal dan bisnis, jadi praktis atur keuangan usaha
  • Pisahin duit bisnis buat biaya produksi, tagihan, atau gaji karyawan hingga 5 Saku
  • Ada fitur transfer sekaligus hingga 10 rekening yang dituju

Yuk, saatnya wujudkan bisnis impianmu bersama aplikasi Bank Raya. Pelajari juga beragam informasi terkini untuk pengembangan bisnismu melalui laman insight kami!

Bank Raya,Bank Digital,BRI Group
Bagikan: